Pernyataan Go Darmadi, Presiden Direktur PT Soechi Line Tbk (SOCI) dan subsidiary company PT Armada Bumi Pratiwi Lines mengenai "Market Leader" untuk membawa perusahannya ini untuk berada di kelas dunia pupus.
SOCI semakin menurun dari hari ke hari. Hal itu ditunjukkan dengan harga perolehan saham SOCI dari awal tahun terus merosot. Secara year-to-date harga saham SOCI telah turun 13,6 persen.
Banyak hal yang memicu merosotnya saham SOCI tersebut, bulan Februari 2015 lalu, kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) berbobot 307.080 DWT Arenza XXVII ditahan pada Selasa dini hari (10/02/2015) oleh pihak Singapura karena Soechi Lines memiliki utang kepada Sentek Marine and Trading Singapura sebesar 1,67 juta dolar Singapura.
IPO yang gagal, cost of Operation, pelunasan pinjaman & ekspansi pembelian assets kapal yang besar, tetapi tidak didukung oleh revenue menyebabkan SOCI limbung. Karena itulah pihak manajemen SOCI berencana untuk menerbitkan surat utang (notes) sebesar US$ 200 juta.
Untuk memperbaiki kondisi keuangan SOCI yang semakin memburuk, akibatnya banyak penyelesaian hutang-hutang yang harus dilakukan. Surat utang ini baru akan diterbitkan setelah para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) menyetujui aksi ini karena total nilainya lebih besar dibandingkan total ekuitas perusahaan yang sebesar $237 juta.
Jika berhasil diterbitkan, maka rasio utang terhadap SOCI akan melonjak menjadi 1,56 kali dari sebelumnya sebesar 72 kali di akhir Desember 2014. Rasio Utang dengan angka 72 bukan merupakan angka yang bagus untuk kinerja perusahaan.
Saham yang tidak laku dan semakin merosot, dan perencanaan surat utang yang belum tentu berhasil. Dan sekalipun pengeluaran surat utang itu berhasil pun, apabila tidak didukung oleh kinerja perusahaan. Darmadi akan membawa SOCI menabrak gunung es dan tenggelam seperti kapal Titanic.